Instalasi Kabel Serat Optik
6.1 Umum
Prinsip instalasi kabel serat optik tidak berbeda dengan instalasi kabel tembaga, namun ada hal-hal khusus dalam instalasinya seperti penyediaan slack kabel yang cukup untuk setiap titik sambungan maupun terminasi, kehati-hatian dalam penarikan karena kabel serat optik rawan terhadap tekukan (maksimum bending radius adalah 20 kali diameter kabel) serta penyedian alat sambung dan toolkit khusus untuk penyambungan kabel serat optik.
Diameter dan berat kabel serat optik lebih kecil daripada kabel tembaga sehingga panjang span dalam satu kali penarikan dapat lebih panjang dan menghemat alat sambung, maka untuk mengurangi gesekan dari rute yang dilalui terhadap kabel serat optik diperlukan kabel rol (cable reel) pada saat penarikan kabel tersebut.
Agar instalasi kabel teratur, maka kabel serat optik yang akan dipasang harus memenuhi spesifikasi teknis yang telah dikeluarkan TELKOM dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya sesuai konfigurasi berikut :
Untuk menjaga kelancaran instalasi kabel serat optik, maka surat ijin dari PEMDA mutlak diperlukan sebelum pekerjaan instalasi dimulai.
Spesifikasi teknis kabel serat optik yang dikeluarkan TELKOM adalah :
a. STEL QA - K - 015
Technical Specification Single Mode Jelly Filled Loose Tube Optical Fibre Cable For Duct Application.
b. STEL QA - K - 016
Technical Specification Single Mode Jelly Filled Loose Tube Optical Fibre Cable For Direct Burried Application.
c. STEL QA - K - 017
Technical Specification Single Mode Jelly Filled Loose Tube Optical Fibre Cable For Aerial Application.
d. STEL QA - K - 018
Technical Specification Single Mode Tight Buffered Optical Fibre Cable For Indoor Application.
a. Sebelum peralatan dan material dikirim ke lapangan perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Posisi peletakkan haspel dan alat penarik kabel.
- Kondisi trafik lalu lintas, prioritaskan pada jalan yang tidak macet.
- Kondisi ruang kerja dan kemudahan bagi lalu lintas petugas dan material.
- Kemudahan pemasangan alat bantu penarikan kabel.
- Kemampuan alat penarik kabel (Winching Equipment).
b. Faktor keselamatan kerja yang perlu diperhatikan :
- Pasang rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan untuk melindungi lokasi kerja dari gangguan kendaraan.
- Gunakan pakaian dan perkakas kerja yang sesuai termasuk helm selama bekerja, khusus bila bekerja di tiang gunakan sabuk pengaman.
- Untuk pekerjaan di manhole, periksa manhole tersebut terhadap bahaya gas beracun dan mempunyai ventilasi/ sirkulasi udara yang cukup, selama bekerja ruangan manhole tidak boleh merokok.
- Gunakan lampu penerangan bila kondisi didalam manhole gelap, perhatikan kabel listrik yang mencatu lampu tersebut agar tidak terinjak atau kena stroom.
- Jaga komunikasi antar petugas instalasi dengan bantuan handy talkie atau sarana lain pada saat penarikan kabel.
- Haspel habis pakai maupun yang masih berisi sub-duct/ kabel serat optik harus diamankan agar tidak menggelinding.
- Atur parkir kendaraan agar asapnya tidak masuk kedalam manhole.
6.3.1 Persiapan/ Rodding Duct
Rodding Duct dilaksanakan untuk memastikan bahwa pipa duct yang akan dipakai untuk penggelaran sub duct maupun kabel serat optik dalam kondisi baik dan bebas dari kotoran.
Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut :
a. Dalam hal membuka maupun menutup tutup manhole gunakan katrol yang sesuai dengan berat dari tutup manhole tersebut.
b. Bila manhole tergenang air gunakan pompa air untuk menguras air tersebut, air buangan/ lumpur dari pompa tidak boleh dibuang ke jalan tetapi disarankan dibuang ke parit.
c. Pipa duct yang akan dipakai harus berada pada jalur yang sama dalam satu rute duct.
d. Pipa duct harus dipilih mulai posisi paling pinggir (disesuaikan dengan rute) dan paling atas. Bila pipa duct yang dipilih rusak/ ngeblok dan tidak dapat diperbaiki lagi maka dipilih pipa duct sebelahnya.
e. Pemasangan tali pemancing pada duct (rodding duct) dengan berbagai macam cara yang dapat dipilih :
- Peniupan parasut.
- Penghisapan.
- Dengan Stik (pipa).
- Roader.
f. Pembersihan dan pemeriksaan pipa duct dengan cara :
- Konvensional (Sikat Baja dan Mandril).
- Modern (Kamera Pipa dan Water Jet).
g. Pada saat pengiriman ke lokasi pemasangan, sub duct maupun kabel serat optik yang akan dipasang harus berada pada haspel/ gulungan yang tertutup dan sesuai dengan peruntukkan manhole.
h. Pada saat pemasangan sub duct, haspel dapat diletakan diatas trailer kemudian tarik dengan kendaraan, atau haspel ditempatkan didekat manhole dengan mempergunakan dongkrak (flexible hause) kemudian ujung sub-duct/ kabel serat optiknya yang ditarik.
i. Pada saat membuka tutup haspel laksanakan dengan hati-hati agar sub-duct/ kabel serat optik didalamnya tidak rusak, lalu bersihkan paku yang menancap dan material sebelum sub duct/ kabel lainnya agar tidak membahayakan dan tidak mengganggu putaran haspel.
6.3.2 Pemasangan sub-duct
a. Ukur panjang sub-duct yang akan dipasang sesuai dengan panjang rute duct dan dipasang span per span dimana ujung sub duct tepat di bibir lubang/pipa duct kemudian diklem, seperti gambar berikut :
b. Penarikan dapat dimulai dari awal/ tengah/ akhir dari rute duct dengan memperhatikan kondisi lalu lintas pada saat itu, posisi sub-duct dalam manhole harus satu jalan (pada duct yang sama) agar sub-duct tidak saling menyilang.
c. Celah antara pipa sub-duct dengan pipa duct dengan harus ditutup dengan duct seal sedemikian rupa sehinggan air tidak masuk kedalam pipa duct, begitu pula pipa sub duct yang tidak terpakai.
d. Semua pipa duct yang akan dipakai kabel serat optik harus dipasang sub-duct, jumlah kabel serat optik yang dipasang pada 1 (satu) pipa sub duct maksimum 1 (satu) buah.
e. Alat penarik harus cukup kuat untuk menarik sub duct maupun kabel duct dan ditempatkan sedemikian rupa dekat manhole agar tension (tegangan tarik) yang bekerja seminim mungkin.
f. Tali penarik harus cukup kuat dan tidak boleh putus, untuk itu disarankan menggunakan tali penarik yang terbuat dari serabut kawat baja. Sedangkan untuk tali pemancing diperbolehkan menggunakan tali plastik.
g. Untuk mengurangi gesekan pada saat penarikan sub duct maupun kabel duct maka penarikan tidak boleh terlalu cepat dan jalur yang dilalui harus diberi gemuk.
h. Pemasangan kabel rol (cable reel) adalah pada rute duct yang membelok tajam dan pada awal dan akhir manhole seperti berikut :
Gambar 6.3 Tampak atas pemasangan kabel rol
i. Agar dalam penarikan tidak merusak sub duct maka ujung sub duct harus dipasang kabel grip/ pulling eye dan agar tidak melintir pada sub-duct alat anti pullir alat (swivel ).
j. Gunakan kabel guide untuk memasukkan sub-duct ke pipa duct dan gunakan intermediate puller (penarik antara) pada duct antara.
k. Tenaga penarik ditentukan berdasarkan panjang rute sebagai berikut :
- Tenaga manusia semuanya untuk rute duct jarak pendek.
- Tenaga manusia dan alat bantu penarik (tirfor) untuk rute duct jarak sedang.
- Dengan winch truk/ pulling machine untuk rute duct jarak jauh, pulling force minimum adalah 2000 Newton.
l. Untuk memperlancar jalannya penarikan di dalam pipa duct dan manhole, maka perlu petugas pengawas dan handy talkie ditempat-tempat yang diperlukan.
m. Pekerjaan penarikan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan pada alat penarik, sub-duct dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
n. Sub-duct yang baru dipasang di dalam pipa duct sebaiknya dibiarkan dahulu minimal 1 (satu) hari setelah penarikan dengan maksud menormalisasi material sub-duct sebagai akibat penarikan.
o. Sub-duct sebaiknya diletakkan disebelah kiri atau kanan dekat dinding manhole dan menumpang pada besi bearer yang ada sehingga bagian tengah manhole ada ruang kosong untuk kerja.
p. Sub-duct yang baru dipasang atau belum digunakan harus ditutup dengan stopper agar air atau lumpur tidak masuk kedalam pipa sub-duct.
q. Bila rute duct banyak belokan maka haspel diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi belokan dengan maksud mengurangi beban alat penarik.
6.3.3 Pemasangan kabel duct
a. Slack atau spare kabel disediakan pada kondisi sebagai berikut :
· Pada lokasi sekitar lokasi manhole terdapat demand yang cukup tinggi sehingga ada rencana pengembangan dikemudian hari.
· Pada lokasi sambungan/ pencabangan.
· Pada manhole belokan dari rute duct yang tidak lurus.
Panjang slack/ spare disediakan sepanjang 10 (sepuluh) meter atau masing-masing sepanjang 5 meter pada setiap ujung kabel pada saat penyambungan.
b. Slack atau spare kabel digulung dan diikat di dinding manhole pada dudukan besi yang tersedia, besarnya radius gulungan adalah minimum sebesar 20 D (D = Diameter kabel)
c. Penarikan dapat dimulai dari awal/ tengah/ akhir rute duct dengan memperhatikan kondisi lalu lintas pada saat itu, atur kabel serat optik sedemikian rupa agar ujungnya tidak ditengah duct.
d. Posisi kabel dalam manhole harus didalam pipa sub duct yang sama dan satu jalan agar kabel tidak saling menyilang.
e. Alat penarik harus cukup kuat untuk menarik kabel dan ditempatkan sedemikian rupa dekat manhole agar tension (tegangan tarik) yang bekerja seminim mungkin.
f. Untuk menghindari banyaknya gesekan pada kabel oleh benda yang dilaluinya dalam penarikan sub duct tidak boleh terlalu cepat dan bila perlu dapat menggunakan roda jalan (roller).
g. Tali penarik harus cukup kuat dan tidak boleh putus untuk itu disarankan menggunakan (kawat serabut baja), sedangkan untuk tali pemancing yang dimasukkan terlebih dahulu kedalam pipa duct diperbolehkan menggunakan tali plastik.
h. Agar dalam penarikan tidak merusak sub duct maka ujung sub duct harus dipasang kabel grip/ pulling eye dan agar tidak melintir pada sub-duct alat anti pullir alat (swivel ).
i. Gunakan kabel guide untuk memasukkan kabel serat optik ke pipa duct dan gunakan intermediate puller (penarik antara) pada duct antara.
j. Cara pemasangan kabel serat optik di duct dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung teknologi yang dipilih yaitu :
- Manual, yaitu dengan tenaga manusia umumnya untuk rute duct/ jarak pendek.
- Semi Otomatis, yaitu tenaga manusia dibantu alat penarik (Tirfor) umumnya untuk rute duct/ jarak sedang.
- Otomatis, yaitu dengan winch truk/ pulling machine umumnya untuk rute duct/ jarak jauh, pulling force minimum adalah 2000 Newton.
- Modern, yaitu dengan cara ditiup dengan kompressor (air blown).
k. Untuk memperlancar jalannya penarikan di dalam pipa duct dan manhole, maka perlu petugas pengawas dan handy talkie ditempat-tempat yang diperlukan.
l. Pekerjaan penarikan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan pada alat penarik, kabel serat optik dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
m. Kabel serat optik yang baru dipasang di dalam pipa duct sebaiknya dibiarkan dahulu minimal 1 (satu) hari setelah penarikan dengan maksud menormalisasi perubahan material serat optik sebagai akibat penarikan.
o. Kabel serat optik sebaiknya diletakkan disebelah kiri atau kanan dekat dinding manhole dan menumpang pada besi bearer yang ada sehingga bagian tengah Manhole ada ruang kosong untuk kerja.
p. Pada saat penarikan perlu diperhatikan bending radius (radius tekukan), bending radius minimum 20 x diameter kabel.
q. Bila rute duct banyak belokan maka haspel diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi belokan dengan maksud mengurangi beban alat penarik.
q. Penempatan kabel serat optik didalam
sub duct<
Keywords :
Instalasi Kabel Serat Optik
Artikel Terkait
Artikel Sebelumnya
Kontak Pabrik Tiang Fiber Optik Anda akan dihubungi oleh marketing Tiang Fiber Optik, nantinya akan dipandu dan dijelaskan detail mengenai pemesanan.
Untuk booking silahkan SMS/Wa :
TIANG FIBER OPTIK - nama lengkap/perusahaan - alamat - jumlah kebutuhan
kirim ke :
0813-2200-2277
Kami Penyedia Tiang Fiber Optik terpercaya untuk kebutuhan seluruh wilayah Indonesia.
Tanyakan hal yang anda perlu ketahui : Paket Tiang Fiber Optik, dll.
Sungkan lewat telepon? bisa lewat SMS/Wa.
Artikel Terbaru
Artikel Lain...
Kunci Pencarian